-->

Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib

No comments
Zaenal "Abis" Abidin - Kebijakan-kebijakan dakwah khalifah Ali bin Abi Thalib dalam pemerintahannya untuk berdakwah dan menghadapi masalah-masalah yang muncul pada saat itu.
Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib yang dicetuskan pada masa kehalifahannya mendapatkan berbagai respon seperti negatif dan positif. Namun, entri kebijakan dakwah Ali bin Abi Thalib ini tidak akan membahas respon-respon tersebut, melainkan membahas tentang kebijakan-kebijakan dakwah yang dikeluarkan oleh Ali bin Abi Thalib pada masa kekhalifahannya.

9 Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib

Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib adalah sebagai berikut :
  1. Kader-kader terbaik Rasul telah memimpin pemerintahan Islam selama 30 tahun. Kekuatan imam yang ada di atas dada mereka menciptakan motivasi yang kuat untuk melakukan aktivitas dakwah keluar Jazirah Arabia. Motif dakwah tersebut membuat kaum muslimin tidak pernah lelah melakukan perjalanan panjang membuka negeri demi negeri untuk menyiarkan Islam. Aktivitas mereka tersebut di dalam sejarah Islam di kenal dengan Futuhat Islamiah.
  2. Sarana terbesar dakwah pada masa ini (kurang lebih 30 tahun) adalah pemerintahan dan kekuasaan. Lewat media pemerintahan para khalifah menentukan kebijakan dan strategi dakwah baik masyarakat Islam atau di luar masyrakat Islam.
  3. Futuhat Islamiah yang di lakukan oleh para sahabat selalu di ikuti oleh perluasan pemikiran Islam. Mayoritas penduduk yang di datangi oleh kaum muslimin memeluk agama Islam karena pilihan mereka. Mereka memandang kaum muslimin bukan sebagai hantu yang menakutkan, tetapi ibarat kapal penyelamat yang siap membawa mereka ke pulau impian.
  4. Kesibukan kaum muslimin membuka wilayah dakwah baru tidak membuat mereka lupa memelihara dan mengembangkan pemikiran Islami.
  5. Menjaga keutuhan al-Qur’an al-Karim dan mengumpulkannya dalam bentuk mushaf pada abu bakar.
  6. Memberlakukan mushaf standar pada masa utsman bin affan.
  7. Keseriusan untuk mencari dan mengajarkan ilmu dan memerangi kebodohan ber-Islam para penduduk negeri. Oleh sebab itu, para sahabat pada masa Utsman bin Affan dikirim ke berbagai pelosok untuk menyiarkan agama Islam. Mereka mengajarkan al-Qur’an dan sunnah Rasul kepada banyak penduduk negeri yang sudah dibuka.
  8. Sebagian orang yang tidak senang kepada Islam, terutama dari pihak orientalis abad ke-19 banyak yang mempelajari fenomenal Futuhat Islamiah dan menafsirkannya dengan motif bendawi. Mereka mengatakan bahwa futuhat adalah perang dengan motif ekonomi, yaitu mencari dan mengeruk kekayaan negeri yang ditundukkan. Interprestasi ini tidak sesuai dengan kenyataan sejarah yang berbicara bahwa bergeraknya sahabat adalah karena imam yang bersemayam hidup di dada mereka. 
  9. Islam pada masa awal tidak mengenal pemisahan antara dakwah dan negara, antara da’i dan panglima. Tidak dikenal orang yang berprofesi khusus sebagai da’i. para khalifah adalah penguasa, imam sholat, mengadili orang yang berselisih, da’i, dan juga panglima perang. Da’i pada masa awal tidak dipahami sebagai mana pemahaman kita hari ini.

Demikianlah kebijakan-kebijakan dakwah dari Ali bin Abi Thalib pada masa kekhalifahannya. Semoga bermanfaat dan dapat membantu juga bisa diterima sebagai penambah ilmu dan wawasan tentang sejarah Islam khususnya tentang Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib. Sumber refrensi bisa ditemukan pada entri pendahuluan kebijakan dakwah Ali bin Abhi Thalib.

Related Posts: Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib

No comments: Kebijakan Dakwah Ali Bin Abi Thalib

Blog Archive